ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI UNTUK PERTANIAN MENGGUNAKAN CITRA SENTINEL 2 DI KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG
Kata Kunci:
NDWI, Sentinel-2, Kualitas Air, Pertanian Padi, Irigasi.Abstrak
Penurunan kualitas dan kuantitas air sungai di Kecamatan Lawang menjadi isu penting dalam mendukung ketahanan pangan, khususnya pada sektor pertanian padi. Sungai-sungai kecil yang sebelumnya berfungsi sebagai sumber irigasi utama kini mengalami fluktuasi debit serta indikasi pencemaran yang mengancam keberlanjutan sistem pertanian. Aktivitas domestik, pertanian, serta perubahan tata guna lahan turut memperburuk kondisi air, yang berdampak langsung pada produktivitas hasil panen. Oleh karena itu, diperlukan metode pemantauan air yang efisien dan mampu menjangkau wilayah yang luas, sehingga informasi kondisi air dapat diperoleh secara cepat dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air sungai di Kecamatan Lawang dengan memanfaatkan data citra satelit Sentinel-2 serta pengukuran langsung di lapangan. Metode yang digunakan meliputi analisis NDWI (Normalized Difference Water Index) berbasis citra Sentinel-2 yang diproses menggunakan Google Earth Engine, serta pengambilan data parameter fisik dan kimia air seperti pH, suhu, TDS, dan debit air di lima titik pengamatan. Pemilihan titik dilakukan secara purposive untuk merepresentasikan kondisi hulu, tengah, dan hilir dari aliran sungai yang dimanfaatkan untuk irigasi. Analisis dilakukan secara deskriptif dan dibandingkan dengan baku mutu air irigasi sesuai PP No. 22 Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NDWI bervariasi antara -0,05 hingga 0,48 yang mengindikasikan keberadaan dan distribusi air permukaan secara spasial. Parameter pH, suhu, dan TDS masih berada dalam ambang batas yang sesuai untuk pertanian, meskipun terdapat titik-titik yang mendekati batas atas. Debit air menunjukkan variasi antar lokasi, dengan nilai tertinggi berada di hulu dan terendah di hilir. Citra Sentinel-2 terbukti mampu mendeteksi perubahan distribusi air secara cepat dan efisien. Oleh karena itu, integrasi data satelit dan pengukuran lapangan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan irigasi pertanian yang berkelanjutan.