ANALISIS TOPOGRAFI DAN KEANEKARAGAMAN ORDO CHIROPTERA PADA BEBERAPA GUA DI KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR

Penulis

  • R. Ismu Nadhira Indra Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Penulis
  • Nirmala Fitria Firdhausi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Penulis
  • Saiful Bahri Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Penulis

Kata Kunci:

Kelelawar, Keanekaragaman, Gua, Topografi, Gresik

Abstrak

Gua merupakan habitat penting bagi berbagai fauna termasuk kelelawar, sehingga topografi gua dapat memengaruhi keanekaragaman kelelawar yang hidup di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara deskriptif antara topografi dan keanekaragaman kelelawar di tiga gua di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yaitu Gua Lowo, Gua Melirang, dan Gua Giri Gajah. Metode yang digunakan adalah penangkapan sampel secara acak (random sampling) dengan alat harpnet, serta pengukuran tinggi, lebar, dan panjang lorong gua untuk mengetahui topografinya. Dari pengamatan, didapatkan 7 spesies kelelawar dengan total 2262 individu, yaitu Rousetus amplexicaudatus, Hipposideros larvatus, Hipposideros madurae, Miniopterus pusillus, Myotis formosus, Miniopterus australis, dan Chaerophon plicata. Hasil menunjukkan bahwa Gua Giri Gajah dan Gua Melirang memiliki keanekaragaman dan kemerataan spesies yang tinggi, dengan nilai indeks keanekaragaman 1,024–1,046 dan indeks kemerataan 0,932–0,952. Gua Giri Gajah dan Gua Melirang juga memiliki indeks dominansi yang rendah, yaitu 0,369–0,381 yang menunjukkan tidak adanya spesies yang mendominasi. Sebaliknya Gua Lowo memiliki keanekaragaman dan kemerataan spesies yang rendah (0,124 dan 0,179) tetapi dengan indeks dominansi yang tinggi (0,984) menandakan adanya spesies yang mendominasi. Topografi yang bervariasi memengaruhi keanekaragaman kelelawar, di mana Gua Melirang yang paling panjang dan lebar menjadi habitat kelelawar yang lebih beragam, sedangkan Gua Lowo yang paling pendek memiliki keanekaragaman yang paling rendah.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-13