PENGARUH KETIDAKSTABILAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP STRATEGI MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN EKSPOR-IMPOR DI INDONESIA
Kata Kunci:
Nilai Tukar Rupiah, Manajemen Risiko Keuangan, Perusahaan Ekspor-ImporAbstrak
Penelitian ini menganalisis pengaruh ketidakstabilan nilai tukar Rupiah terhadap strategi manajemen risiko keuangan pada perusahaan ekspor-impor di Indonesia, dengan fokus pada dampak operasional dan faktor-faktor yang memengaruhi keputusan strategi. Data menunjukkan bahwa pelemahan Rupiah sebesar 4,83% year-to-date hingga Rp16.943 per dolar AS pada 9 April 2025 meningkatkan biaya impor, menekan margin keuntungan importir, dan menciptakan ketidakpastian harga kontrak bagi eksportir, yang mengganggu arus kas dan daya saing global. Untuk mengelola risiko, perusahaan menerapkan hedging dengan instrumen derivatif seperti kontrak forward dan opsi valuta asing, pendekatan syariah berupa Al Tahawwuth al-Islami, diversifikasi mata uang, serta pengelolaan arus kas proaktif. Efektivitas strategi bervariasi berdasarkan skala perusahaan, sektor industri, financial distress, kebijakan moneter Bank Indonesia, pengetahuan manajerial, dan infrastruktur keuangan. Perusahaan besar lebih mampu menggunakan hedging, sementara perusahaan kecil terbatas pada strategi berbiaya rendah. Kebijakan moneter, seperti intervensi pasar valuta asing, memengaruhi pilihan strategi, tetapi keterbatasan infrastruktur keuangan menghambat perusahaan kecil. Penelitian ini menegaskan perlunya strategi adaptif yang didukung pelatihan manajerial dan pengembangan pasar derivatif untuk meningkatkan ketahanan perusahaan ekspor-impor. Hasil penelitian menawarkan wawasan bagi pelaku bisnis dan pembuat kebijakan untuk memitigasi dampak volatilitas nilai tukar, memastikan keberlanjutan operasional di tengah dinamika ekonomi global.