KEJAHATAN TERORGANISIR DALAM PERDAGANGAN FAUNA LANGKA: KAJIAN ATAS KEBIJAKAN HUKUM LINGKUNGAN DAN HUKUM PIDANA SERTA PENEGAKANNYA DI INDONESIA

Penulis

  • Agus Universitas Jambi Penulis
  • Aditiarman Universitas Jambi Penulis

Kata Kunci:

Kejahatan Terorganisir, Perdagangan Fauna Langka, Hukum Pidana, Hukum Lingkungan, Deterrence, Collaborative Governance

Abstrak

Perdagangan fauna langka yang dilakukan secara ilegal merupakan ancaman serius terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia, terutama di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Penelitian ini mengkaji kebijakan hukum lingkungan dan hukum pidana yang berlaku di Indonesia, serta efektivitas penegakan hukum dalam menangani kejahatan terorganisir terkait perdagangan fauna langka. Meskipun regulasi yang ada seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan  dan Pengelolaan Lingkungan Hidup telah mengatur perlindungan satwa langka, penelitian ini menemukan bahwa implementasinya di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk lemahnya koordinasi antar-lembaga penegak hukum, kurangnya sumber daya manusia dan teknologi, serta keterbatasan dalam penegakan sanksi pidana. Dengan menggunakan pendekatan “teori deterrence” dan “teori collaborative governance”, penelitian ini menganalisis bagaimana sanksi pidana dan kerja sama lintas sektor dapat meningkatkan efektivitas penegakan hukum terhadap kejahatan terorganisir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun sanksi pidana yang diatur sudah cukup tegas, efektivitasnya masih lemah karena kurangnya kepastian penegakan dan rendahnya kolaborasi antarlembaga. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya peran masyarakat lokal (Lembaga Adat) dan teknologi pemantauan untuk mendukung upaya konservasi fauna langka di kawasan TNKS. Penelitian ini memberikan rekomendasi strategis untuk memperkuat penegakan hukum melalui peningkatan koordinasi antarlembaga, penggunaan teknologi pemantauan yang lebih canggih, serta memperluas kerja sama internasional untuk mengatasi jaringan kejahatan terorganisir yang beroperasi lintas negara. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan perlindungan terhadap fauna langka dapat lebih efektif, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia

Unduhan

Diterbitkan

2024-11-13