TANTANGAN DI SEKOLAH YANG MASIH MENGGUNAKAN K-13 DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL QOMARIAH (KHUSUS MTS PUTRI)
Kata Kunci:
Abad Ke 21, Fleksibilitas Pembelajaran, Kurikulum Merdeka, Pesantren, Tantangan PendidikanAbstrak
Implementasi Kurikulum Merdeka bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas pembelajaran, menekankan pengembangan keterampilan abad ke-21, dan mendorong pendekatan berbasis proyek. Namun, dalam praktiknya, penerapan kurikulum ini di Pondok Pesantren Hidayatul Qomariah (khususnya MTs Putri) menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya pelatihan guru, dan dilema dalam menjaga keseimbangan antara tradisi pendidikan agama dan inovasi pembelajaran modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dalam implementasi Kurikulum Merdeka, memahami upaya yang dilakukan oleh pihak pesantren, serta menawarkan solusi strategis untuk mendukung keberhasilan transisi kurikulum. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen, penelitian ini mengungkap bahwa keterbatasan fasilitas dan pelatihan menjadi kendala utama. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya peningkatan pelatihan guru, penyediaan fasilitas teknologi, dan pengembangan kebijakan pendidikan yang inklusif terhadap karakteristik pesantren. Kajian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih relevan dan holistik di lingkungan pesantren