PEMANFAATAN KULIT MANGROVE SEBAGAI PEWARNA ALAMI KAINBATIK OLEH CARBONETHICS DAN ISU LINGKUNGAN

Abstrak

Pemanfaatan pewarnaan kulit mangrove sebagai bahan alami untuk warna batik adalah sebuah inovasi untuk memanfaatkan kulit mangrove. Penggunaan bahan alami ini adalah upaya untuk mengurangi pewarnaan berbahan tekstil yang tidak sehat bagi lingkungan sekitar Limbah air dari proses pewarnaan alami tidak mencemari lingkungan, yang sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular untuk menciptakan sistem yang berkelanjutan. Namun, ketersediaan pewarna alami lebih terbatas dibandingkan dengan pewarna sintetis. Pewarna sintetis dapat diproduksi secara massal dan memiliki sistem distribusi yang lebih efisien. Pewarna alami biasanya diproduksi dalam jumlah yang terbatas dan harus diperoleh langsung dari daerah asalnya, meskipun tidak semua pewarna sintetis yang beredar di pasar Indonesia diproduksi di dalam negeri. Bersama masyarakat, melakukan berbagai kegiatan rehabilitasi mangrove dan memperkenalkan manfaat mangrove sebagai pewarna alami yang ramah lingkungan untuk batik. batik mangrove yang dibuat juga tidak kalah saing dengan batik lainnya, dengan warna yang lembut membuat batik terkesan kalem dan berwibawa, batik ini juga sudah banyak dimanfaatkan untuk membuat baju, dan oleh-oleh. Tujuan dari penelitrian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kulit mangrove bisa di manfaatkan sebagai bagaan pewarnaan alami yang ramah lingkungan dan juaga penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana kulit mangrove yang selalau di abaikan bisa menciptakan bisnis yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Metode yangdigunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang dapat menjelaskan pemanfaatan kulit mangrove gtersebut pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan secara langsus proses pewarnaan,wawncara pengumpulan data.