OPTIMIZING AIR TRAFFIC CONTROLLER (ATC) COMMUNICATION TOOLS TO IMPROVE AVIATION SAFETY
Kata Kunci:
Alat Komunikasi, Pengatur Lalu Lintas Udara, Pelayanan Lalu Lintas Udara, Di Wilayah Cabang Sorong Perum LppnpiAbstrak
Komunikasi merupakan elemen krusial dalam menjamin keselamatan dan efisiensi operasi lalu lintas udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan penggunaan alat komunikasi Direct Speech yang digunakan oleh Pengatur Lalu Lintas Udara (ATC) di Perum LPPNPI Cabang Sorong, Bandara Domine Eduard Osok. Alat komunikasi ini masih mengandalkan sistem telepon konvensional untuk berkoordinasi dengan unit terkait seperti APP, Ujung Control, Menara Rendani, Jayapura Info, dan unit internal seperti ARO dan teknik. Tantangan teknis yang sering dihadapi antara lain audio terputus-putus, pemutusan tiba-tiba, dan panggilan yang tumpang tindih yang mengganggu konsentrasi ATC, terutama pada kondisi puncak lalu lintas udara. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner yang disebarkan kepada 16 personel ATC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama berasal dari keterbatasan sistem komunikasi Direct Speech, yang disebabkan oleh peralatan yang sudah tua dan kurangnya perawatan rutin oleh unit teknis. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa mayoritas responden (81% hingga 94%) setuju bahwa alat komunikasi yang ada saat ini memerlukan perbaikan dan peningkatan untuk mendukung layanan yang lebih optimal. Masalah seperti panggilan yang tumpang tindih dan gangguan audio dapat meningkatkan risiko miskomunikasi, yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan. Berdasarkan temuan ini, direkomendasikan peningkatan infrastruktur komunikasi melalui penerapan Sistem Kontrol Komunikasi Suara (VCCS). Komunikasi merupakan elemen krusial dalam menjamin keselamatan dan efisiensi operasi lalu lintas udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan penggunaan alat komunikasi Direct Speech yang digunakan oleh Pengatur Lalu Lintas Udara (ATC) di Perum LPPNPI Cabang Sorong, Bandara Domine Eduard Osok. Alat komunikasi ini masih mengandalkan sistem telepon konvensional untuk berkoordinasi dengan unit terkait seperti APP, Ujung Control, Menara Rendani, Jayapura Info, dan unit internal seperti ARO dan teknik. Tantangan teknis yang sering dihadapi antara lain audio terputus-putus, pemutusan tiba-tiba, dan panggilan yang tumpang tindih yang mengganggu konsentrasi ATC, terutama pada kondisi puncak lalu lintas udara. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner yang disebarkan kepada 16 personel ATC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama berasal dari keterbatasan sistem komunikasi Direct Speech, yang disebabkan oleh peralatan yang sudah tua dan kurangnya perawatan rutin oleh unit teknis. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa mayoritas responden (81% hingga 94%) setuju bahwa alat komunikasi yang ada saat ini memerlukan perbaikan dan peningkatan untuk mendukung layanan yang lebih optimal. Masalah seperti panggilan yang tumpang tindih dan gangguan audio dapat meningkatkan risiko miskomunikasi, yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan. Berdasarkan temuan ini, direkomendasikan peningkatan infrastruktur komunikasi melalui penerapan Sistem Kontrol Komunikasi Suara (VCCS). Sistem ini dinilai lebih modern, efisien, dan mampu mengurangi hambatan komunikasi yang sering dihadapi. Selain itu, evaluasi dan pemeliharaan rutin peralatan komunikasi yang ada sangat penting untuk memastikan keandalan operasional. Dengan mengoptimalkan peralatan komunikasi, diharapkan koordinasi antar unit akan lebih efektif, kinerja ATC akan meningkat, dan layanan lalu lintas udara akan lebih aman, efisien, dan profesional. Langkah-langkah ini sangat penting untuk mendukung keselamatan penerbangan di wilayah Perum LPPNPI Cabang Sorong dan sekitarnya