KASIH YANG MEMULIHKAN MARTABAT DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN: IMPLIKASI TEOLOGIS DAN SOSIAL DARI LUKAS 10:30–37
Kata Kunci:
Kasih, Martabat Manusia, Lukas 10:30–37, Pendidikan Agama Kristen, Teologi Sosial, Karakter Kristiani, PemulihanAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji makna kasih yang memulihkan martabat manusia berdasarkan perumpamaan tentang orang Samaria yang murah hati dalam Lukas 10:30–37 serta implikasinya bagi Pendidikan Agama Kristen. Perikop ini menampilkan tindakan kasih yang melampaui batas sosial, etnis, dan agama, serta menjadi model pelayanan yang memanusiakan sesama. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode studi pustaka teologis dan refleksi hermeneutik atas teks Alkitab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasih dalam Lukas 10:30–37 bukan sekadar empati pasif, tetapi kasih yang aktif, solutif, dan transformatif. Kasih ini tidak hanya memulihkan kondisi fisik korban, tetapi juga mengangkat martabat kemanusiaannya. Dalam konteks Pendidikan Agama Kristen, nilai kasih ini dapat menjadi dasar pembentukan karakter peserta didik yang inklusif, solider, dan peka terhadap ketidakadilan sosial. Pendidikan yang berakar pada kasih Kristiani mendorong peserta didik untuk menjadi agen pemulih martabat di tengah realitas yang terfragmentasi. Dengan demikian, perumpamaan ini memberikan kerangka teologis dan etis untuk mengintegrasikan dimensi spiritual dan sosial dalam proses pembelajaran iman