ANALISIS PARIWISATA DALAM BINGKAI SEJARAH, BUDAYA, DAN AKULTURASI ETNIS TIONGHOA DAN MINANGKABAU DI BENTENG PASAR ATAS KOTA BUKITTINGGI
Kata Kunci:
Pariwisata Budaya, Akulturasi, Tionghoa-MinangkabauAbstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh dinamika multikultural yang telah berlangsung lama di kawasan Benteng Pasar Atas Kota Bukittinggi, di mana pertemuan antara etnis Tionghoa dan Minangkabau sejak masa kolonial Belanda membentuk suatu pola interaksi sosial yang unik. Kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai ruang budaya yang mencerminkan proses akulturasi yang harmonis. Keberagaman budaya yang terjalin di kawasan ini memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata berbasis sejarah dan budaya lokal, namun masih minim kajian yang mengulas secara mendalam bagaimana unsur sejarah, budaya, dan akulturasi tersebut berperan dalam pengembangan pariwisata di kawasan ini.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana unsur sejarah, budaya, dan akulturasi berperan dalam pengembangan pariwisata di kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini meliputi etnis Tionghoa, etnis Minangkabau, pelaku pariwisata, tokoh masyarakat, sejarawan, wisatawan dan staf kelurahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi antara etnis Tionghoa dan Minangkabau tercermin dalam berbagai aspek, kehidupan seperti kuliner, arsitektur, busana, tradisi perdagangan, dan perayaan budaya. Proses akulturasi ini menjadi daya tarik tersendiri dalam sektor pariwisata, dan memperkuat identitas lokal kawasan dan menjadi modal sosial yang penting dalam pembangunan pariwisata berbasis budaya.


