UNIFIKASI KALENDER HIJRIAH: UPAYA MENCARI TITIK TEMU DALAM MENJAWAB TANTANGAN ISLAM GLOBAL KONTEMPORER

Abstrak

Perbedaan dalam penetapan awal bulan Hijriah masih menjadi persoalan serius yang berdampak pada ketidakterpaduan pelaksanaan ibadah umat Islam secara global. Ketidaksepakatan antara metode hisab (perhitungan astronomis) dan rukyat (pengamatan hilal), serta tidak adanya otoritas keagamaan yang diakui secara universal, kerap mengakibatkan perbedaan dalam penentuan hari besar keagamaan seperti Idulfitri. Penelitian ini bertujuan untuk memahami sejauh mana unifikasi kalender diposisikan sebagai solusi strategis atas problem simbolik dan praktis umat Islam global, serta mengungkap faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat implementasi kalender Hijriah terpadu. Kajian sebelumnya lebih banyak membahas terkait unifikasi kalender hijriah secara umum namun dalam kajian ini lebih kepada upaya mencari titik temu dalam menjawab tantangan Islam global terkait unifikasi kalender hijriah.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka untuk menganalisis tantangan dan peluang unifikasi kalender Hijriah dalam konteks Islam global kontemporer. Teknik analisis yang digunakan daalm penelitian ini adalah analisis isi (content analysis). Hasil kajian menunjukkan bahwa persoalan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mencerminkan dinamika politik, legitimasi otoritas keagamaan, serta simbolisasi identitas kolektif umat. Upaya institusional yang telah dilakukan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan forum MABIMS menunjukkan kemajuan konseptual, namun belum terimplementasi secara luas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa unifikasi kalender Hijriah memiliki potensi besar sebagai simbol persatuan umat, jika disertai dengan kolaborasi lintas otoritas keilmuan dan keagamaan. Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan keselarasan ibadah dan memperkuat solidaritas umat Islam di tengah tantangan globalisasi