ANALISIS YURIDIS TERHADAP DAMPAK TIDAK ADANYA PEMILIHAN PENGURUS LINGKUNGAN RT DAN RW

Penulis

  • Riduan Sanur Universitas Duta Bangsa Surakarta Penulis
  • Aris Prio Agus Santoso Universitas Duta Bangsa Surakarta Penulis
  • Etty Isworo Universitas Duta Bangsa Surakarta Penulis

Kata Kunci:

Pemilihan RT dan RW, Demokrasi Local, Kepemimpinan Pengurus Lingkungan

Abstrak

Pemilihan ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) adalah proses demokratis yang bertujuan untuk memilih pemimpin komunitas lokal, yang penting untuk mengelola kehidupan sosial dan ekonomi. Struktur komunitas ini memfasilitasi program pemerintah dan mempromosikan keharmonisan sosial, yang memerlukan integritas dan keterampilan komunikasi yang kuat dari pejabat terpilih. Pemilihan umum berlangsung setiap tiga hingga lima tahun dan melibatkan partisipasi komunitas, mencerminkan keterlibatan aktif dalam pemilihan kepemimpinan, yang juga meningkatkan kesadaran kolektif mengenai kerjasama lingkungan. Namun, tantangan kontemporer seperti urbanisasi menuntut kepemimpinan yang berkualitas untuk menangani masalah yang kompleks secara efektif. Proses pemilihan tidak hanya berfungsi sebagai formalitas administratif tetapi juga memainkan peran penting dalam memperkuat kehidupan komunitas yang inklusif dan nilai-nilai demokrasi. Kerangka demokrasi di tingkat lokal mengikuti pedoman hukum, terutama yang diuraikan dalam Peraturan Menteri dan undang-undang pemerintah daerah. Berbagai dampak sosial muncul ketika pemilihan umum dilaksanakan dengan buruk, termasuk berkurangnya keterlibatan masyarakat, ketidakefisienan administratif, dan ketidaksesuaian hukum, yang merusak legitimasi kepemimpinan, yang pada gilirannya memicu konflik. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kurangnya pemilihan yang terstruktur mengakibatkan representasi yang buruk, akses ke layanan publik, dan tata kelola secara keseluruhan. Untuk mengatasi masalah-masalah ini, sangat penting untuk meningkatkan kerangka regulasi, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan secara aktif memantau proses pemilihan, memastikan demokrasi dan transparansi. Selain itu, berinvestasi dalam pelatihan untuk pemimpin yang baru terpilih dan memanfaatkan teknologi dapat meningkatkan efektivitas pemilu dan keterlibatan masyarakat, sehingga memperkuat struktur pemerintahan secara keseluruhan di lingkungan lokal.

Unduhan

Diterbitkan

2025-02-13