KEKERASAN SEKSUAL BERBASIS RELASI KEAGAMAAN : STUDI LITERATUR ATAS KASUS KASUS DI PESANTREN INDONESIA
Kata Kunci:
Kekerasan Seksual, Pesantren, Relasi Kuasa, Patriarki, Child Grooming, Perlindungan AnakAbstrak
Kekerasan seksual di pesantren merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang kompleks karena terjadi di lembaga pendidikan keagamaan yang seharusnya menjadi ruang aman dan bermoral. Studi literatur ini mengkaji berbagai kasus kekerasan seksual yang terjadi di pesantren Indonesia dengan menyoroti akar masalah berupa relasi kuasa, budaya patriarki, lemahnya kesadaran korban, serta minimnya perlindungan hukum dan institusional. Kajian menunjukkan bahwa pelaku seringkali adalah figur otoritatif seperti kyai atau pengasuh pesantren yang menyalahgunakan kekuasaan simboliknya. Budaya takzim, tafsir keagamaan yang sempit, serta kurangnya literasi gender dan digital turut memperburuk kondisi korban, terutama perempuan dan anak. Selain kekerasan fisik dan verbal, kekerasan seksual kini juga hadir dalam bentuk digital seperti child grooming. Untuk mencegah dan menanggulangi kekerasan seksual di lingkungan pesantren, diperlukan reformasi struktural, edukasi kritis berbasis HAM dan gender, serta penguatan regulasi dan mekanisme pengaduan yang independen. Penelitian ini menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan, masyarakat, dan negara untuk menciptakan lingkungan pesantren yang aman, adil, dan humanis