EKSPERIMEN MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS X

Penulis

  • Qurrota A’yun Ainal Jannati Salsabiila Universitas Muhammadiyah Purworejo Penulis
  • Puji Nugraheni Universitas Muhammadiyah Purworejo Penulis
  • Erni Puji Astuti Universitas Muhammadiyah Purworejo Penulis

Kata Kunci:

Kemandirian Belajar, Kemampuan Pemecahan Masalah, Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS)

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X MAN 2 Wonosobo yang disebabkan oleh pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa kurang berpartisipasi aktif. Untuk mengatasi hal tersebut, diterapkan model Problem Based Learning dan Discovery Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X yang dikenai perlakuan model Problem Based Learning lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dikenai perlakuan model Discovery Learning. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yaitu jenis eksperimen dengan desain eksperimen semu (quasi-experimental design). Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X MAN 2 Wonosobo. Sampel terdiri dari dua kelas yang dipilih melalui teknik cluster random sampling, masing masing berjumlah 35 dan 37 siswa. Data dikumpulkan melalui tes dan dokumentasi dengan instrumen berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematika yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan dengan uji normalitas menggunakan metode Liliefors, uji homogenitas menggunakan metode Uji Fisher, dan pengujian hipotesis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai pada kelas Discovery Learning adalah 67,2000 dan kelas Problem Based Learning adalah 74,0541. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t dengan ???? = 0,05 menunjukkan bahwa ????ℎ???????????????????? = −2,9375 dengan ???????? = {????ℎ????????????????????|????ℎ???????????????????? > 1,6669}. Karena ????ℎ???????????????????? < ????????????????????????, maka ????ℎ???????????????????? tidak terletak di ???????? sehingga ????0 diterima. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji t, kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dikenai model Problem Based Learning tidak lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang dikenai perlakuan model Discovery Learning. Baik kelas yang dikenai perlakuan model Problem Based Learning dengan kelas yang dikenai perlakuan model Discovery Learning keduanya dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini disebabkan oleh sintaks Problem Based Learning dan Discovery Learning secara langsung melatih siswa melalui tahapan pemecahan masalah secara sistematis dan kolaboratif, sehingga sesuai dengan kebutuhan siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, serta kemampuan memecahkan masalah. Selain itu, kedua model tersebut dapat membantu siswa lebih aktif selama proses pembelajaran dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Unduhan

Diterbitkan

2025-09-13