ANALISIS SEMIOTIKA PENGGUNAAN BAHASA DALAM DIALOG DRAMA “BILA MALAM PERTAMBAH MALAM” KARYA PUTU WIJAYA
Kata Kunci:
Semiotika, Bahasa, Dialog Drama, Gaya Bahasa, Putu WijayaAbstrak
Penelitian ini menganalisis penggunaan bahasa dalam dialog drama "Bila Malam Pertambah Malam" karya Putu Wijaya menggunakan pendekatan semiotika. Drama ini merupakan salah satu karya monumental dalam kesusastraan Indonesia yang menampilkan kompleksitas penggunaan bahasa sebagai sistem tanda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna dan fungsi semiotika dalam dialog drama tersebut, serta mengidentifikasi gaya bahasa yang digunakan pengarang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce yang meliputi ikon, indeks, dan simbol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Putu Wijaya menggunakan berbagai variasi gaya bahasa seperti metafora, simbolisme, dan paradoks untuk menyampaikan pesan filosofis tentang eksistensialisme manusia. Dialog dalam drama ini berfungsi sebagai tanda yang mengandung makna denotasi dan konotasi yang mendalam, mencerminkan pergulatan batin tokoh-tokoh dalam menghadapi realitas kehidupan. Penggunaan bahasa yang puitis dan simbolis dalam dialog menunjukkan keahlian Putu Wijaya dalam mengonstruksi makna melalui permainan kata dan simbolisme yang kaya akan interpretasi