DAMPAK KONVERSI KE SISTEM SYARIAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN (UPK) SYARIAH TUJUAH SARUMPUN DI KECAMATAN AMPEK ANGKEK

Abstrak

Dasar kajian ini berdasar pada hasil observasi yang dilakukan di UPK Syariah Tujuah Sarumpun Kecamatan Ampek Angkek yang menunjukkan adanya variasi profitabilitas yang cukup signifikan pasca penerapan sistem syariah. Berdasarkan data keuangan, ROE menurun dari 8,46% menjadi 0,91% dan ROA dari rata-rata 8,34% (2015–2017) menjadi 0,031% (2019– 2023). Namun pada kenyataannya, NPM justru meningkat dari 1,66% menjadi 3,62%. Hal ini menunjukkan adanya kendala dalam penerapan sistem syariah, khususnya terkait modifikasi produk keuangan, edukasi publik, serta pengelolaan aset dan modal kelembagaan. Kondisi ini perlu dikaji lebih lanjut untuk mengkaji pengaruh konversi terhadap profitabilitas kelembagaan. Tujuan kajian ini adalah untuk mengkaji pengaruh konversi ke sistem syariah terhadap profitabilitas UPK Syariah Tujuah Sarumpun Kecamatan Ampek Angkek. Dengan menggunakan metodologi kuantitatif, penelitian ini membandingkan rasio profitabilitas sebelum konversi (2015–2017) dan setelah konversi (2019–2023). Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) termasuk di antara rasio yang diperiksa. Temuan penelitian menunjukkan adanya pergeseran profitabilitas yang signifikan setelah konversi. ROA turun dari rata-rata 8,34% antara tahun 2015 dan 2017 menjadi 0,031% antara tahun 2019 dan 2023. Pola serupa terlihat pada ROE, yang turun dari rata-rata 8,46% menjadi 0,91%. Namun pada kenyataannya, NPM naik dari rata-rata 1,66% menjadi 3,62%. Variasi ini menunjukkan adanya kesulitan dalam penerapan sistem syariah, khususnya terkait dengan modifikasi produk keuangan, edukasi publik, dan pengawasan stok dan aset bisnis