EFEKTIVITAS MEDIA DAKWAH TRADISIONAL DAN MODERN (Tinjauan Konseptual dan Aplikatif)

Abstrak

Transformasi teknologi digital memengaruhi pola interaksi sehari-hari manusia. Untuk tetap memastikan agar dakwah berjalan efektif, maka diperlukan penyesuaian media dan metode dakwah. sekitar 80 % penduduk Indonesia mulai mengakses media sosial. Keadaan ini menjadi peluang besar bagi keberlangsungan dakwah di era modern. Namun, pada pelaksanaanya media digital khususnya media sosial belum dimanfaatkan secara efektif oleh beberapa pelaku dakwah. urgensi penggunaan media dakwah perlu diperhatikan demi keberhasilan tujuan dakwah. meski teknologi semakin berkembang, dakwah dengan media tradisional juga tetap relevan untuk dilakukan saat ini. Keduanya perlu diintegrasikan untuk menciptakan dakwah yang efektif. Sehingga studi berikut tujuannya guna mengkaji secara spesifik karakteristik media dakwah tradisional dan modern, mengidentifikasi keefektifan keduanya, serta mengetahui strategi yang tepat untuk mengintegrasikan kedua media tersebut. Studi berikut merupakan pendekatan analitis deskriptif melalui metode kualitatif. Data yang diperoleh bersumber data kajian literatur seperti buku serta jurnal. Perolehan studi berikut membuktikkan bahwasannya karakteristik media tradisional cenderung bersifat satu arah, mengedepankan penyampaian secara lisan, lokalitas, dan mampu memberi kesan personal terhadap mad’u. sedangkan karakteristik media dakwah modern cenderung bersifat dua arah, jankauannya global, dan penyebarannya cepat. Dari karakteristik tersebut, dakwah melalui media tradisional lebih efektif dari sisi otoritas keilmuan da’i dan dalam membangun relasi personal terhadap mad’u. sementara, dakwah dengan media modern menjadi lebih efektif karena jangkauan pesannya lebih luas dan mudah diakses oleh siapapun. Keduanya memiliki karakteristik dan keefektifannya masing-masing, tergantung media mana yang lebih tepat untuk memenuhi kebutuhan mad’u. Sehingga, media dakwah tradisional dan modern perlu disinergikan dalam pelaksanaan dakwah era modern ini.