PENGARUH PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X DAN XI DI SMK KOSGORO 1 PADANG

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam pengaruh pelatihan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada siswa kelas X dan XI di SMK Kosgoro 1 Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan ex post facto, yang memungkinkan peneliti mengamati dan menganalisis hubungan sebab-akibat antara pelatihan kewirausahaan dan minat berwirausaha berdasarkan data yang telah ada. Sampel penelitian terdiri dari 60 siswa yang telah mengikuti serangkaian pelatihan kewirausahaan selama satu semester, yang meliputi berbagai kegiatan seperti praktik bisnis mini, pelatihan pemasaran digital, kunjungan ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, serta penyusunan proposal usaha sebagai simulasi bisnis nyata. Pengumpulan data dilakukan menggunakan angket tertutup yang telah melalui proses uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan keakuratan dan konsistensi instrumen pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kewirausahaan yang diterima siswa berada pada kategori sangat baik dengan rata-rata skor 85,8, sedangkan minat berwirausaha siswa tergolong tinggi dengan rata-rata skor 80,5 dari skala 100. Analisis statistik menggunakan korelasi Pearson memperlihatkan hubungan positif yang kuat dan signifikan antara pelatihan kewirausahaan dan minat berwirausaha siswa, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,685 dan nilai signifikansi p < 0,01. Selanjutnya, hasil analisis regresi linier sederhana mengindikasikan bahwa pelatihan kewirausahaan berkontribusi sebesar 47,0% terhadap variasi minat berwirausaha siswa (R² = 0,470), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti lingkungan keluarga, akses modal, dan karakter pribadi siswa. Temuan ini menegaskan bahwa pelatihan kewirausahaan merupakan faktor utama yang memengaruhi tumbuhnya semangat dan kesiapan berwirausaha di kalangan siswa SMK, khususnya di SMK Kosgoro 1 Padang. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar penguatan kurikulum kewirausahaan dilakukan secara terintegrasi dengan kolaborasi yang erat antara sekolah dan dunia industri guna meningkatkan kesiapan dan kemampuan siswa dalam membangun usaha mandiri setelah lulus.