PEMBELAJARAN DAN PEMAHAMAN KITAB TANWIR AL-QULUB SANTRI MA’HAD ALY AS’ADIYAH SENGKANG SULAWESI SELATAN
Kata Kunci:
Tanwir al-Qulub, Tasawuf, Ma’had Aly As’adiyahAbstrak
Salah satu rujukan utama dalam Tarekat Naqsabandiyah adalah kitab Tanwir alQulub yang dikarang oleh Syekh Muhammad Amin al-Kurdi. Kitab ini menjadi rujukan utama dan banyak digunakan oleh berbagai lembaga yang mempraktikkan dan mengkaji tasawuf, khususnya Tarekat Naqsyabandiyah. Ma’had Aly As’adiyah Sengkang Sulawesi Selatan adalah salah satu lembaga yang mengkaji kitab ini. Panelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman santri Ma’had Aly As’adiyah Sengkang Sulawesi Selatan terhadap Kitab Tanwȋr al-Qulŭb karya Muhammad Amin al-Kurdi untuk memastikan kandungan tersebut dipahami dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah santri Ma’had Aly As’adiyah. Sementara sumber sekunder berasal dari pimpinan dan tenaga pengajar Ma’had Aly As’adiyah Sengkang Sulawesi Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman santri Ma’had Aly As’adiyah terhadap Kitab Tanwir al-Qulub sebagai berikut: Pertama taubat penyesalan, introspeksi dan upaya terus-menerus untuk memperbaiki hubungan dengan Tuhan. Kedua takhalli yaitu mengosongkan diri dari sifat buruk dan ketergantungan pada hal-hal duniawi. Ketiga tahalli yaitu mengisi hati dengan sifat-sifat terpuji dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah. Keempat tawakkal menyerahkan kepada Allah sebagai sumber utama segala sesuatu tetapi juga melibatkan usaha dan do’a yang harus dilakukan seseorang. Kelima tafwidh yaitu menyerahkan sepenuhnya pemahaman tentang hal-hal yang tidak dipahami. Keenam Ikhlas yaitu sikap batin seorang yang melakukan segala amal dan usaha semata-mata karena Allah SWT. Ketujuh mahabbah yaitu melibatkan pengorbanan, keikhlasan, dan dedikasi penuh kepada Allah. Kedelapan syauq manifestasi dari cinta sehingga seseorang ingin terus mearasa dekat dengan Allah. Kesembilan al-wajd yaitu sebuah keadaan terbukanya tirai antara manusia dan Allah, membuka rahasia-rahasia Ilahi, dan menyebabkan jiwa merasakan kedekatan mendalam dengan Allah. Dengan demikian pemahaman santri Ma’had Aly As’adiyah Sengkang sejalan dengan isi kandungan Kitab Tanwir al-Qulub yang dikarang Muhammad Amin al-Kurdi