PENCIPTAAN FILM DOKUMENTER ROBOHNYA POHON KAMI SEBAGAI GAMBARAN EKSPLOITASI HUTAN YANG SANGAT MASSIF BERDAMPAK KEPADA MASYARAKAT ADAT SUKU ANAK DALAM DI JAMBI
Kata Kunci:
Hutan, Eksploitasi, Suku Anak DalamAbstrak
Hutan bagi Suku Anak Dalam adalah rumah bagi mereka, ketika hutan semakin menipis maka tidak ada lagi rumah di tatanan sosial Suku Anak Dalam, mereka akan terkatungkatung tanpa arah dan tujuan. Saat ini kondisi hutan di Taman Nasional Bukit Duabelas terus mengalami degradasi akibat pembalakan liar, perluasan kebun dari perusahaan-perusahaan yang mengeksploitasi secara massif tanpa memikirkan analisis dampak lingkungan dan mempertimbangkan kehidupan orang rimba yang ada didalamnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan akibat eksploitasi yang massif ini baik dari segi ekologi dan juga masyarakat adat Suku Anak Dalam yang berada di sekitar Taman Nasional Bukit Duabelas, apa dampaknya dan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah serta semua pihak yang berkepentingan, data-data ini akan disusun juga dalam bentuk film dokumenter. Untuk menjabarkan kerusakan, dampak dan apa yang harus dilakukan untuk menekan kerusakan alam yang lebih parah lagi penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teori fenomenologi untuk melihat pengalaman dari persepektif Suku Anak Dalam dan teori kritis untuk melihatnya dari aspek hukum. Dari data yang di dapat di sekitar desa Tanah Garo mereka masih memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal dan tetap menjalankan ritual-ritual adat disana ditengah gempuran eksploitasi hutan, terdapat kurang lebih 200 kepala keluarga, berbeda hal nya di sekitar desa Lubuk Jering mayoritas masyarakat adat disana sudah tidak lagi memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal.