TRADISI TINGKEPAN PADA MASYARAKAT JAWA DESA TIMBULUN KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN
Kata Kunci:
Tradisi Tingkepan, Budaya Jawa, Teori SimbolikAbstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan tradisi tingkepan masyarakat Jawa di Desa Timbulun yang masih mempertahankan atau menjalankan tradisi tingkepan hingga saat ini. Tradisi tingkepan merupakan tradisi yang diturunkan secara turun temurun guna untuk memperingati tujuh bulan kehamilan. Tujuan penelitian ini salah satunya untuk melestarikan tradisi budaya yang diwariskan secara turun temurun guna untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang luas tentang makna dan prosesi tradisi tingkepan masyarakat Jawa di Desa Timbulun. Tradisi tingkepan dalam budaya Jawa mencerminkan nilai-nilai komunikasi yang erat kaitannya dengan kekeluargaan, spiritualitas, dan kebersamaan. Melalui rangkaian upacara seperti siraman, doa bersama, dan pembacaan harapan untuk ibu dan anak, terjalin komunikasi simbolik antara individu, keluarga, masyarakat, serta dimensi spiritual. Tradisi ini tidak hanya menjadi sarana penyampaian harapan dan doa, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan nilai gotong royong yang menjadi ciri khas budaya Jawa. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori simbolik yang dikemukakan oleh George Herbert Mead dan Herbert Blumer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkepan adalah wujud nyata bagaimana simbol-simbol budaya digunakan dalam interaksi sosial untuk menciptakan, mempertahankan, dan menyampaikan makna dalam kehidupan bermasyarakat.