KEWAJIBAN ORANG TUA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN : TINJAUAN NORMATIF DAN IMPLEMENTATIF
Kata Kunci:
Kewajiban, Perspektif, Al-Qur’anAbstrak
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan, serta keharusan. Semua warga negara pasti mempunyai hak dan kewajiban dalam kehidupan bernegara. Sebaliknya, kewajiban kewarganegaraan merupakan tanggung jawab setiap individu yang tinggal di suatu negara1 . Pada perspektif Islam, pendidikan anak adalah proses mendidik, mengasuh, dan melatih anak secara jasmani dan rohani berdasarkan nilainilai baik dan terpuji yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah, orang tua memandangnya sebagai tanggung jawab terhadap anaknya. Bahkan dalam Islam sistem pendidikan keluarga diyakini menentukan masa depan seorang anak2 . Faktanya, banyak generasi muda yang masih tergolong anak dibawah umur tidak diberikan hak-haknya oleh orangtuanya. Sehingga mereka tidak mendapatkan hak yang seharusnya. Tidak jarang orang tua kurang memberikan bimbingan atau perhatian terhadap pendidikan moral dan formal anaknya. Umumnya salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi. Dampak krisis ekonomi berhubungan langsung dengan meningkatnya jumlah anak jalanan di beberapa kota besar di Indonesia. Akibatnya, anak-anak di lingkungan sosial diberikan pemikiran-pemikiran menyimpang untuk dieksploitasi secara ekonomi, seperti akhirnya melakukan aktivitas jalanan. Dalam situasi ini, keluarga seharusnya menjadi benteng utama untuk melindungi anak dari eksploitasi ekonomi. Namun faktanya berbeda. Bahkan, anak dijadikan “alat” untuk membantu keluarga mencari makan. Orang tua dengan sengaja menyebabkan anaknya mengemis, mengamen, berjualan, atau melakukan aktivitas lain di jalan3 Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kewajiban orang tua dalam menunaikan kewajiban kepada anaknya menurut perspektif Al-Quran. Metode yang digunakan adalah metode penafsiran Al-Quran tematik dengan menitikberatkan tema kewajiban orang tua terhadap anak. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami dan mengungkap makna-makna mendalam yang terkandung di dalam teks tersebut, dengan fokus pada pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya. Dalam konteks Al-Qur'an, metode penafsiran tematik memungkinkan penafsir untuk mengeksplorasi serta menganalisis polapola tematik yang muncul, serta hubungan antar-tema tersebut dengan konteks sejarah, sosial, dan budaya. Penelitian ini melanjutkan dan mengembangkan penelitian-penelitian sebelumnya