MENJEMBATANI IMAN DAN INOVASI: METODOLOGI SISTEMATIS PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA DIGITAL
Kata Kunci:
Pendidikan Agama Islam, Teknologi Informasi, Metodologi Pengembangan Sistem, E-Learning,, Augmented Reality, Virtual Reality, Artificial Intelligence, Mobile Learning..Abstrak
Pendidikan agama Islam di era digital memerlukan integrasi teknologi informasi untuk meningkatkan efektivitas, aksesibilitas, dan relevansi bagi generasi muda. Artikel ini mengkaji metodologi pengembangan sistem pendidikan agama Islam berbasis sains/teknologi informasi melalui pendekatan library research yang menganalisis literatur akademik, termasuk jurnal, buku, dan kebijakan terkait. Metodologi yang dirancang mencakup delapan tahap utama: (1) identifikasi kebutuhan dan analisis masalah; (2) penetapan tujuan SMART; (3) desain konseptual sistem; (4) pengembangan prototipe; (5) uji coba dan evaluasi; (6) revisi berkelanjutan; (7) implementasi bertahap; dan (8) monitoring pasca-peluncuran. Hasil kajian menunjukkan bahwa teknologi seperti e-learning, augmented reality (AR), virtual reality (VR), artificial intelligence (AI), dan aplikasi mobile mampu meningkatkan motivasi belajar, pemahaman kontekstual, dan pengalaman imersif. Namun, tantangan seperti rendahnya literasi digital di kalangan guru (Hasan et al. 2020), kesulitan adaptasi konten (Bates 2019), dan keterbatasan anggaran (Trucano 2016) perlu diatasi melalui pelatihan intensif, kemitraan multidimensi, dan kebijakan yang berpihak pada kesetaraan akses. Artikel ini merekomendasikan penguatan kapasitas guru dalam Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) (Mishra dan Koehler 2006), pengembangan konten yang beretika, serta evaluasi iteratif untuk memastikan keselarasan teknologi dengan nilai-nilai keislaman. Dengan demikian, integrasi teknologi tidak hanya menjadi solusi praktis tetapi juga sarana memperkuat spiritualitas dan moralitas siswa dalam konteks pendidikan modern.