PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN SUMBER AIR WUDHU MENJADI AIR SIAP MINUM DI MASJID AL-MUKHLISH, JAKARTA UTARA

Penulis

  • Rafiuddin Syam Universitas Negeri Jakarta Penulis
  • Rizky Priambodo Universitas Negeri Jakarta Penulis
  • Heri Firmansyah Universitas Negeri Jakarta Penulis
  • Syufrijal Universitas Negeri Jakarta Penulis
  • Imam Arif Rahardjo Universitas Negeri Jakarta Penulis
  • Nur Hanifah Yuninda Universitas Negeri Jakarta Penulis
  • Churnia Sari Universitas Negeri Jakarta Penulis
  • Rizki Pratama Putra Universitas Negeri Jakarta Penulis

Kata Kunci:

Air Minum, Penjernihan Air, UV-C,, Pemberdayaan Masjid, Sdgs

Abstrak

Permasalahan krisis air bersih di Jakarta Utara, khususnya wilayah Sunter Jaya, semakin mengkhawatirkan akibat pencemaran limbah domestik dan industri, serta keterbatasan infrastruktur pengolahan air. Artikel ini menyajikan program pengabdian masyaraskat berbasis teknologi yang memanfaatkan Masjid Al-Mukhlish sebagai pusat penyediaan air minum melalui pengolahan sumber air wudhu. Menggunakan pendekatan terintegrasi nanofiltrasi, Reverse Osmosis (RO), dan sterilisasi UV-C, program ini dirancang untuk menjawab tiga masalah utama: keterbatasan akses air bersih, rendahnya kesadaran masyarakat tentang daur ulang air, dan minimnya infrastruktur pengolahan. Metode pelaksanaan mencakup empat tahap: (1) Sosialisasi melalui FGD dengan DKM dan warga; (2) Pelatihan pembuatan sistem filter bertahap (sedimentasi pasir kwarsa, adsorpsi karbon aktif-zeolit, RO, dan UV-C); (3) Instalasi unit filter FRP di masjid; serta (4) Evaluasi melalui uji kualitas air dan survei kepuasan warga. Hasil program menunjukkan keberhasilan signifikan: penurunan TDS dari 500 mg/L menjadi 50 mg/L, eliminasi 99% bakteri patogen (termasuk E. coli), serta peningkatan keterampilan 80% peserta pelatihan dalam mengoperasikan sistem. Terbentuknya kelompok pengelola air masjid dan biaya perawatan terjangkau (Rp500.000/bulan) menjamin keberlanjutan program. Model ini tidak hanya mendukung pencapaian SDGs tujuan ke-6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), tetapi juga menawarkan konsep unik pemberdayaan masyarakat sebagai Lembaga nn- profit melalui optimalisasi fungsi masjid. Potensi replikasi masjid-masjid lainnya di Jakarta Utara yang menghadapi masalah serupa menjadikan program ini sebagai contoh solusi berkelanjutan untuk krisis air perkotaan, dengan kombinasi tepat antara teknologi, edukasi, dan partisipasi masyarakat. Temuan ini merekomendasikan perlunya kebijakan pemerintah untuk mendukung skema serupa melalui program CSR atau dana desa

Unduhan

Diterbitkan

2025-08-13