KESIAPAN DAN TANTANGAN GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN TATAP MUKA: STUDI KUALITATIF DI SMP MUHAMMADIYAH TANJUNG SELOR

Penulis

  • Sahrul SMP Muhammadiyah Tanjung Selor Penulis
  • Rafiqah SMP Muhammadiyah Tanjung Selor Penulis
  • Ernayayu SMP Muhammadiyah Tanjung Selor Penulis

Kata Kunci:

Kesiapan Guru, Teknologi Pembelajaran Interaktif, Tantangan, Adaptasi Guru

Abstrak

Transformasi digital dalam dunia pendidikan menuntut guru untuk mampu mengintegrasikan teknologi pembelajaran secara efektif di kelas. Namun, kesiapan guru menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi inovasi teknologi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesiapan guru dalam mengintegrasikan teknologi pembelajaran interaktif, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, serta mendeskripsikan strategi adaptasi yang dilakukan oleh guru di SMP Muhammadiyah Tanjung Selor. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan enam orang guru sebagai partisipan dari berbagai mata pelajaran, serta kepala sekolah sebagai informan pendukung. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memengaruhi kesiapan digital guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki kesadaran dan motivasi tinggi dalam memanfaatkan media digital seperti Kahoot, Quizizz, dan ClassPoint sebagai sarana pembelajaran interaktif. Empat aspek dominan dalam kesiapan guru meliputi motivasi dan sikap positif (40%), kompetensi digital (25%), dukungan kelembagaan (20%), serta pelatihan dan kolaborasi guru (15%). Tantangan utama yang dihadapi meliputi keterbatasan sarana dan prasarana, koneksi internet tidak stabil, kesenjangan keterampilan digital, resistensi terhadap perubahan, serta belum adanya kebijakan sekolah yang sistematis. Meskipun demikian, guru mampu beradaptasi melalui pembelajaran mandiri, kolaborasi sejawat, serta dukungan moral dan spiritual dari lingkungan sekolah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi antara motivasi intrinsik guru, dukungan kelembagaan, dan budaya kolaboratif menjadi fondasi utama dalam menciptakan ekosistem pembelajaran berbasis teknologi yang berkelanjutan. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya pelatihan digital berkelanjutan, peningkatan infrastruktur sekolah, serta kebijakan pendidikan yang mendukung inovasi pembelajaran interaktif di sekolah-sekolah daerah berkembang

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-13