PLURALISME AGAMA SEBAGAI KUNCI MEMBANGUN TOLERANSI DI LINGKUNGAN KERJA RUMAH SAKIT OTAK DR. DRS. HATTA BUKITTINGGI
Kata Kunci:
Pluralisme, Toleransi, Lingkungan KerjaAbstrak
Pluralisme agama seharusnya menjadi tolok ukur toleransi antar umat beragama di tengah keberagaman kepercayaan dengan sikap toleran, berkeadilan dalam rangka menuju civil society dan lingkungan kerja yang kondusif, harmoni sosial dan produktivitas.Tujuan penulisan ini untuk membahas pluralisme agama sebagai cara merawat toleransi dalam beragama di lingkungan kerja Rumah Sakit Otak M.Hatta Bukittinggi. Dalam konteks tempat kerja yang beragam secara keagamaan, diperlukan sikap saling menghargai dan memahami perbedaan keyakinan antar individu. Hasil Penelitian menunjukkan pegawai non muslim penerapan sikap pluralisme diwujudkan melalui keterbukaan terhadap keragaman praktik keagamaan dan kesediaan untuk menjalin kerja sama lintas iman. Sementara itu, bagi Muslim, sikap moderat atau wasathiyah menjadi kunci dalam merawat toleransi, dengan mengedepankan nilai-nilai inklusif dalam berinteraksi menjunjung tinggi prinsip hidup berdampingan secara damai. Pendekatan ini tidak hanya menciptakan suasana kerja yang kondusif dan damai, tetapi juga memperkuat kohesi sosial serta menghargai hak setiap individu dalam menjalankan agamanya. Dengan demikian, merawat toleransi melalui pluralisme dan moderatisme menjadi langkah strategis dalam membangun lingkungan kerja yang sehat, adil, dan berkelanjutan.