MENOLAK SUAP, MEMBELA MISKIN: IMPLEMENTASI NILAI AMOS 5:12 DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN MANUSIA BERETIKA

Penulis

  • Tio Panta Purba Universitas HKBP Nommensen Penulis
  • Bangun, Bangun Universitas HKBP Nommensen Penulis

Kata Kunci:

Korupis Hukum, Amos 5:12, Keadilan Sosial, Pendidikan Agama Kristen, Pembangunan Manusia Beretika.

Abstrak

Korupsi dalam sistem hukum adalah masalah mendalam yang terus merusak keadilan sosial di Indonesia. Diketahui bahwa praktik penyogokan dan ketidakadilan yang terstruktur masih sangat umum, terutama di dalam peradilan yang seharusnya melindungi kelompok yang rentan. Akan tetapi, penelitian yang secara rinci mengeksplorasi hubungan antara teks kenabian, khususnya Amos 5:12, dan konteks sistem hukum modern serta praktik korupsi saat ini masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pesan yang terkandung dalam Amos 5:12 sebagai sebuah kritik terhadap ketidakadilan hukum dan praktik suap, sambil menghubungkannya dengan keadaan hukum di Indonesia saat ini. Dengan menggunakan pendekatan teologis kualitatif dan metode studi literatur serta analisis eksegetis, penelitian ini menerapkan teori hermeneutika kontekstual untuk menafsirkan teks sesuai dengan kondisi sosial dan hukum yang ada sekarang. Temuan utama menunjukkan bahwa pesan dalam Amos 5:12 tetap memiliki relevansi etis dan spiritual sebagai kritik profetis terhadap sistem hukum yang korup serta tidak adil bagi kaum miskin. Nilai-nilai profetik tersebut, seperti kejujuran, keadilan, dan keberpihakan kepada kaum lemah, sangat penting untuk diintegrasikan ke dalam Pendidikan Agama Kristen. Integrasi ini berperan dalam membentuk peserta didik menjadi pribadi yang beretika, memiliki integritas moral, dan peduli terhadap isu-isu sosial, sehingga berkontribusi dalam pembangunan manusia Kristiani yang adil dan bertanggung jawab. Kritik ini menjadi dasar untuk mengembangkan teologi publik yang menolak ketidakadilan dan mendorong keterlibatan aktif gereja beserta lembaga keagamaan dalam proses pembaruan sosial. Dari sini, penelitian ini menekankan pentingnya menjadikan nubuat-nubuat dalam Alkitab sebagai pijakan untuk refleksi moral dan agenda transformasi dalam usaha untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil. Diperlukan partisipasi aktif dari institusi keagamaan dan pendidikan untuk membangun spiritualitas publik serta keberanian moral dalam menentang korupsi dan mendukung keadilan sosial

Unduhan

Diterbitkan

2025-07-13