KISAH PEREMPUAN BERIMAN DALAM LUKAS 8:43–48: MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TENTANG IMAN DAN HARAPAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Kata Kunci:
Pemulihan Holistik, Perempuan Terpinggirkan, Iman, Pengharapan Model Pembelajaran Kontekstual, Pendidikan AgamaAbstrak
Penelitian ini menggali kisah perempuan yang mengalami pendarahan dalam Lukas 8:43-48, menyoroti peran aktif perempuan dan kuasa Yesus dalam pemulihan fisik dan sosial. Perempuan dalam masyarakat Yahudi abad pertama sering terpinggirkan, dan penyakit menyebabkan pengucilan sosial. Peran aktif perempuan dalam proses penyembuhan sering diabaikan, begitu juga pemulihan sosial yang diberikan Yesus. Menyoroti iman perempuan yang proaktif dan pemulihan holistik yang diberikan Yesus, yang melampaui penyembuhan fisik untuk mencakup aspek sosial dan relasional. Analisis kualitatif terhadap teks-teks teologis. Pemulihan Yesus mencakup tidak hanya aspek fisik, tetapi juga sosial, emosional, dan spiritual. Kisah ini mengajak gereja untuk mengakui dan mendukung perempuan yang terpinggirkan, memberikan harapan, martabat, dan transformasi. Temuan penelitian ini diolah menjadi kerangka model pembelajaran kontekstual di kelas Pendidikan Agama Kristen, yang menuntun peserta didik untuk mengaitkan narasi Injil dengan pengalaman keseharian, merefleksikan dinamika iman dan harapan melalui diskusi kritis, serta merancang aksi pelayanan yang memulihkan martabat, khususnya bagi perempuan yang terpinggirkan. Model ini berkontribusi dalam pembangunan manusia yang utuh, dengan menumbuhkan dimensi spiritual, etis, emosional, dan sosial peserta didik secara seimbang. Kisah ini mengajak gereja untuk mengakui dan mendukung perempuan yang terpinggirkan, memberikan harapan, martabat, dan transformasi.